Rabu, 22 Juli 2009

WAJAH-WAJAH SUKARELAWAN FAMILY GATHERING AND OUTBOUND

Ternyata nggak gampang mencari sukarelawan untuk membantu kami dalam tim Family Gathering and outbound. Pada awalnya kami ingin menggunakan EO untuk menghandle kegiatan outbound, tapi ternyata para orangtua memberi tantangan pada guru-guru fredofios untuk menjadi tim outbound sekaligus panitia kegiatan Family Gathering. Bukan guru-guru Fredofios kalau nggak berani menerima tantangan. Akhirnya saya dengan persetujuan Bapak kepala Sekolah, mencari orang-orang yang bersedia bekerjasama dalam tim outbound.

Kriterianya sebenarnya cukup sulit, kami membutuhkan orang-orang yang berpengalaman pada bidang outbound, mau bekerjasama, punya motivasi tinggi, siap dalam segala situasi, dan mau belajar mengenai diffable khususnya autism. Pilihan jatuh pada Samsul, teman saya yang sudah beberapa kali menjadi sukarelawan dalam kegiatan Fredofios. Samsul mempunyai banyak kawan dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa pecinta alam.

Sempat juga kami dikenalkan pada mapala d3 ekonomi UGM, kami satu kali ngobrol tentang rencana dan tujuan. Tapi ternyata Tuhan tidak merestui. Kemudian Samsul berusaha menghubungi teman-temannya. Pertama, saya dipertemukan dengan sosok tinggi, murah senyum dan ramah, yang datang ke rumah saya. Namanya Handoko, alumnus Fakultas Hukum UGM. Pada saat bertemu dengan dia, saya menjelaskan dengan panjang lebar dengan semangat berkobar-kobar. Capek menjelaskan, ternyata yang dijelaskan hanya manggut-manggut sambil tersenyum-senyum. Sementara si pengantarnya, Samsul, asyik bersmsan ria dengan wajah serius. Ketika saya ajak bicara, eh ternyata nggak nyambung. Samsul saat itu sedang sibuk dengan acara-acara yang ia selenggarakan di salah satu cafe di dekat UGM. Sehingga iapun menyempatkan diri untuk membantu saya sekaligus mengatur waktunya dengan pekerjaannya.

Lalu kamipun mengundang Handoko yang pernah tergabung di mapala Hukum UGM untuk membicarakan tentang rencana outbound. Beberapa hari sebelum hari H, kami bertemu dengan Puji, teman Handoko. Mbak Puji ini dulu juga kuliah di Fakultas Hukum UGM. Kemudian tiba-tiba muncul sosok Udin, dia juga teman Samsul. Udin saat ini kuliah di Sospol UGM dan tergabung di mapala juga.

Dan inilah wajah-wajah dan cerita saat kami mengenal mereka...



Samsu Pratolo nama lengkapnya. Tapi entah dari mana awalnya, semua orang memanggilnya Samsul. Semua orang di fredofios memanggilnya Pak Samsul. Dia punya hobby memetik gitar sambil nyanyi, atau nyanyi sambil memetik gitar. Selain itu dia juga senang banget nongkrong di cafe, karena memang itu pekerjaannya, menghibur orang-orang dengan musik bersama teman-temannya. Hari-hari tertentu, Samsul juga mengajar musik di salah satu SD di Jogja. Tanggal 15 Juli yang lalu Samsul berulangtahun, makanya saat api unggun di Kaliurang, kami membuat kejutan dengan membawakan kue ulangtahun. Saat Samsul sedang asyik bermain gitar mengiringi anak-anak bernyanyi, kami tiba-tiba muncul dari kegelapan membawakan kue lengkap dengan lilinnya. samsul terlihat kaget dan mukanya langsung berubah jadi Happy face... dengan senyum lebar ia menghampiri kami dan setelah bersama-sama bernyanyi iapun meniup lilin bersama dengan Pak Agung yang juga sedang berulangtahun tanggal 3 Juli.


Dwi Handaka Kadrilistanta, SH. Nama panggilannya Ndok, Handoko, Dwi, atau apa aja terserah, katanya. Cowok yang murah senyum ini tinggal di Wedomartani Sleman dan punya hobby membaca, bermain, adventure, berkebun dan dengerin musik. Pernah menjadi wakil ketua Majestic-55 Mapa Fakultas Hukum UGM tahun 2001-2002. Pembawaannya yang kalem, tenang dan tidak banyak bicara ini ternyata mampu membuat para peserta outbound serius mendengarkan penjelasannya ketika games kerjasama. Ternyata ia sempat mengalami grogi saat bertemu dengan siswa-siswi serta keluarga Fredofios, karena ia belum banyak berinteraksi dengan remaja autis. Ada yang menjadi ciri khas dari cowok yang kelahiran Desember 1981, yaitu sepatu boots berwarna hitam, topi hitam dan biasanya berpakaian senada. jadi ketika api unggun ada sosok hitam, besar dan cuma kelihatan giginya karena suka tersenyum sambil manggut-manggut.


Pujiwidayati, SH. Biasa dipanggil Mbak Puji, dan ternyata ada panggilan sayang juga dari Handoko sahabatnya, yaitu Jupi. Cewek hitam manis ini asalnya dari KulonProgo dan saat ini kost di Karanggayam Yogyakarta. Saat ini Mbak Puji bekerja sebagai pekerja sosial. Pernah tergabung di Majestic 55 Mapa Fakultas Hukum UGM, dan saat ini tergabung dalam kelompok Pecinta Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan bernama Klenthing. Mbak Puji senang banget dengan jalan-jalan, nonton film dan mendengarkan musik. Tapi saat kegiatan outbound kemarin, ternyata disela-sela waktunya ia menghabiskan waktu di dapur untuk cuci piring dan ternyata Mbak Puji juga punya bakat dalam mengipas-ngipas jagung bakar dan bakso bakar bareng Handoko, Titin dan Pak Agung.



Teman kami yang satu ini bernama lengkap Bakhrudin Affandi. Cowok petualang ini biasa dipanggil Udin. Udin saat ini berstatus sebagai mahasiswa Sospol UGM. Udin jauh-jauh datang dari Probolinggo tempat kelahirannya untuk menimba ilmu dan saat ini tinggal di Jalan Gejayan. Udin yang hobby jalan-jalan ini memilih Setrajana (kelompok pecinta alam) sebagai kegiatannya di kampus. Saat dikonfirmasi ternyata Udin lagi sibuk survey goa-goa di Gunung kidhul untuk susur gua setelah tanggal 19 Juli bersama Metro tv. Saat outbound, Udin yang kelahiran November 1987 ini, mengalami shock melihat guru yang transformasi. Ternyata guru-gurunya nggak jauh beda sama mereka ketika di luar gedung sekolah. Udinpun bilang, "Ternyata...." sambil tertawa.



Sukarelawan lainnya bernama M. Fauzi, dan biasa dipanggil Ozi. Ozi berasal dari Lombok Timur NTB dan tinggal di Asrama Lombok di dekat Fredofios. Makanya, dia tergerak untuk menjadi sukarelawan di Fredofios selama beberapa bulan. Ozi senang berorganisasi, beberapa organisasi ia ikuti, yaitu mengikuti LPMC (lembaga pers Mahasiswa) di STPMD APMD, mengikuti UKM koperasi, dan HMJ (himpunan Mahasiswa jurusan ilmu sosiatri). beberapa bulan di Fredofios, Ozi terlihat pendiam dan pemalu, alasannya karena harus jaga image, eh ternyata cowok yang hobby jalan-jalan ini seru dan ramai juga di luar gedung sekolah. Keusilannya terlihat saat Samsul diguyur air karena ultah, ozi sudah menyiapkan potongan-potongan kertas warna warni dari Fredofios. Selama kegiatan ia mengantongi seplastik kertas warna-warni itu dan pada hari minggu, ia guyurkan di kepala Samsul. Ozi yang lahir bulan Januari 1986 ini pintar juga bermain gitar. So, pada saat api unggun ia berkolaborasi bareng Samsul dan Pak Catur mengiringi ibu-ibu berjoged dangdut.






Henri Cahya Pramudya, cowok yang selalu dibalik handycame ini rajin banget bantu kami. Waktu sampai di lokasi, yang ia lakukan adalah bantu panitia menata tempat tidur, memasang sprei, dan sarung bantal serta guling. Teman-teman biasa memanggil dengan sebutan Gogon, alasannya belum sempat kami tanyakan. Malam itu Henri tidak ikutan menginap, ia pulang kira-kira jam 23.00, turun ke kota. Tapi paginya, jam 06.00 ia sudah nongol lagi di Wisma ikutan minum kopi bareng panitia lainnya.




Sukarelawan yang satu-satunya berjilbap adalah Titin, lengkapnya Titin Winardani. Titin juga berasal dari Lombok Timur, NTB. Dan saat ini tinggal di Jalan Kaliurang. Titin berstatus sebagai mahasiswa psikologi UGM dan mempunyai hobby membaca dan menulis. Saat ikut outbound Titin yang lahir bulan Februari 1989 ini, selalu bersama Mbak Puji dan mempunyai hobby baru, cuci piring juga. Tapi diluar hobby barunya itu Titin tergabung dalam keluarga muslim psikologi (KMP) di UGM, menjabat sebagai ketua kerohanian Islam keputrian saat SMU, pernah menajdi sekretaris OSI SLTP, dan ikut komunitas Perpustakaan di Lombok. saat ini juga tergabung dalam SP2MP di UGM.



























3 komentar:

Anonim mengatakan...

Waaaa ternyata banyak yg terpanggil jd relawan di SLB ya...
Moga dibalas berlipat oleh Yang Maha Kuasa...
He he guru d Fredofios memang hebuoh, jangan kaget y para relawan

Maha_Dewi mengatakan...

God Bless U...jangan kapok jadi relawan ya...terimakasih telah memberi waktu dan tenaga untuk para calon penghuni surga.

Blackcurrent mengatakan...

hehe...menjadi suatu kebanggaan bisa bergabung dengan anak-anak autis. terima kasih atas pembelajaran yang aku dapatkan dari kalian...i miss u...