Aussy Novarga, biasa dipanggil Osi. Penyandang autis usia 22 tahun ini putra dari Ir. Bugi Rustamadji, MSc dan Ir. Sri Sudaryati, MSc. Osi anak pertama dari empat bersaudara, dua adik laki-laki dan satu adik perempuan. Saat ini Osi sedang "mogok" sekolah. Hari-harinya dihabiskan di rumah dengan melukis. Osi telah melahirkan puluhan lukisan yang dipajang di rumah dan kantor orangtuanya di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.Beberapa lukisannya telah terjual dan salah satunya dikoleksi GKR Hemas dan Pembayun.
Selain melukis Osi juga senang bermain keyboard dan jalan-jalan. Osi senang sekali mengetik cerita di komputer, biasanya ia menceritakan pengalamannya dan juga pendapatnya. Ia juga sangat suka membaca koran sehingga pengetahuannya sangat luas. Ia senang membaca peta, hafal nama-nama daerah, jalan-jalan dan negara-negara di dunia. Tulisan tangan Osi sangat rapi, ia juga senang dengan kerapian. Jika melihat kesed yang miring ia akan segera membetulkan, jika melihat potongan kertas dan sampah ia juga akan segera memungutnya dan memasukkan ke keranjang sampah.
Kelebihan Osi lainnya yaitu Osi mempunyai telinga sangat sensitif, ia akan tutup telinga jika mendengar suara dengan frekuensi tinggi. Osi bisa mendengar suara yang tidak dapat kita dengar, misalnya ketika ada orang akan mengumandangkan adzan, Osi sudah mendengar suara "kresek-kresek" dari pengeras suara dan ia akan cepat-cepat menghentikan aktifitasnya dengan menghindar masuk ke ruang musik yang kedap suara.
Osi tidak suka makan tempe, biasanya saat masak ia akan menggoreng tempe sampai gosong sebagai wujud protesnya. Osi bisa memasak sendiri di rumah. Osi juga bisa membeli makanan/minuman di warung dan swalayan. Ia juga berani memanggil tukang siomay/es yang lewat di depan rumahnya, dan tentu saja ia akan membayarnya.
Kemampuan matematika (berhitung ) Osi memang bagus, bahkan tanpa kalkulatorpun ia bisa menghitung (awangan). Osi senang menabung uang di Bank. Pagi hari saat datang ke sekolah ia akan menulis di buku tabungannya dan menghitung uang lalu ia masukkan uangnya ke kotak uang di meja guru. Jika sudah terkumpul banyak, ia akan mengajak gurunya untuk pergi ke bank.
Meskipun usianya sudah dewasa, Osi kadang-kadang masih berperilaku stereotip dengan loncat-loncat, bersuara "aaa..." dengan volume keras, berjalan memutar berkali-kali sambil menggumam dan bicara sendiri, menerawang, berjalan mondar-mandir. Mungkin bagi orang yang belum mengenal Osi akan takut berdekatan dengannya karena perilaku tersebut, tapi sebenarnya Osi baik hati dan ramah. Ia dapat bergaul dengan siapapun di sekolah maupun di kampus orangtuanya.
Osi juga bisa naik bis umum, membonceng sepeda motor dan menggunakan transportasi umum lainnya. Suatu ketika Osi pergi berenang dengan menggunakan bis, ia duduk dekat seorang wanita (mahasiswa) kemudian Osi pasang tampang "cool" dan bergaya sehingga wanita tersebut terlihat memperhatikan Osi. Osi memang sudah mulai menunjukkan perilaku tertarik dengan lawan jenis. Orangtuanyapun membelikan boneka dan menunjukkan gambar ketika Osi mengatakan ingin melihat kelamin wanita.
Osi pernah juga mengirim surat yang ditujukan ke stasiun tv Trans Tv. Karena seringnya ia mengirim surat, pihak Trans Tvpun membalas suratnya dan sampailah Osi ke Trans Tv. Obsesinya pada hal-hal yang disenangi mengantarkan Osi dan keluarganya hingga ke Malaysia, negara yang ingin dikunjungi Osi.
Osi mempunyai bakat-bakat, seperti hafal plat nomor kendaraan yang baru saja dilihatnya. Ia juga bisa ditinggal sendiri di rumah (jaga rumah) ketika orangtuanya bekerja dan adik-adiknya sekolah. Jika ada tamu datang, ia tidak akan mengijinkannya untuk masuk.
Namun saat ini Osi sedang bosan bersekolah. Tidak jelas alasannya. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memotivasi Osi untuk kembali ke sekolah. Ibunya pun membuatkan blog http://www.osinovarga.blogspot.com/. (by:Dewi Retno.P)