Sabtu, 20 Desember 2008

Siswa Fredofios Menyembelih Kambing di Idul Adha

Idul adha telah tibaaaaa

Acara khas dalam perayaan idul adha adalah penyembelihan hewan qurban berupa kambing, sapi, maupun unta. Tapi di Indonesia yang lazim disembelih adalah kambing dan sapi, karena unta jarang berkeliaran di Indonesia.

Pagi hari di Idul adha jelas terasa berbeda karena kumandang suara takbir terdengar di angkasa, lalu umat muslim berbondong bondong menuju lapangan atau masjid, kebanyakan dengan berjalan kaki karena diyakini pahalanya jauh lebih besar.

Setelah menunaikan shalat Ied dua rakaat, mendengarkan kutbah, dan bersilaturahmi dengan saudara dan tetangga, biasanya dilakukan pemotongan hewan qurban. Lalu daging hewan qurban dibagi rata, dimasukkan ke dalam kantung plastik dan dibagikan kepada yang berhak.

Di Fredofios yang sebagian besar siswa dan gurunya beragama Islam juga merayakan Idul Adha bersama, walaupun bukan pada hari H-nya. Tapi suasana Idul Adha sudah mulai terasa sejak beberapa hari sebelum.

Para siswa dikenalkan pada hari raya Idul Adha, shalat ied, pemotongan hewan qurban dan pembagian hewan kuban. Tentunya dengan cara yang berbeda karena para siswa Fredofios belum bisa menyembelih, gurunya juga belum tentu ahli, Dian dan Todi bahkan berkata"Bu, Pak kasihan ya kambingnya disembelih" Dian yang pernah melihat penyembelihan hewan qurbanpun berkata "Pak, aku takut lo lihat pemotongan kambing, banyak getihnya" . Kalau begitu bagaimana para guru mengajarkan cara penyembeliahan hewan qurban?????
He he he he................................................
Bukan guru sekolah autis kalau gak panjang akal dan kreatif.
1 minggu sebelum hari H pak Catur membawa beberapa lembar gabus besar.... loh buat apa pak?
Lalu pak Catur mengelem lembaran-lembaran gabus tersebut, jadi berlapis ...... nah tambah penasaran deh, mo buat kue lapis pak?
Hari berikutnya pak Catur memotong gabus berlapis itu menjadi beberapa bentuk dengan alat pemotong gabus, ada yang kotak, melengkung, lancip. Beberapa sisi dilubangi, ternyata bagian-bagian itu disambung, lalu dicat.
Ternyata setelah disambung dan dicat, gabus berlapis tersebut menjadi seekor kambing gabus he he he bagus dan lucu sekali bentuknya, tapi sayang kambingnya gundul tak berbulu. Eit jangan kecewa dulu, ternyata hari berikutnya pak catur menempelkan serutan kayu ke tubuh kambing gabus , berbulu deh kambing fredofios.
Tamu dan mahasiswa yang sedang bertandang sempat kaget melihat ada kambing yang berdiri di ruang ketrampilan Fredofios, setelah mendekat ternyata kambing gabus, mereka pun tertawa, memuji dan memfoto kambing gabus kami.

Akhirnya pada hari rabu simulasi peringatan Hari Raya Idul Adha-pun dilaksanakan. Walaupun Ivan beragama Katolik, tapi Ivan ikut kegiatan ini, Ivan duduk melihat teman-temannya beribadah.
Para siswa, dan beberapa guru menggelar karpet di Hall Fredofios, duduk bersila sambil bergantian mengumandangkan takbir, dilanjutkan melaksanakan Shalat Ied dua rakaat dibimbing oleh para guru........


eh eh Bu Della gak ikut simulasi kemana neh? setelah diselidiki Bu Dewi ternyata Bu Della sedang di dapur menyiapkan bumbu sate, hari rabu kan ada jam masak Ivan dan Todi, tapi Todi sedang tidak masuk. Selesai shalat, kambing gabus Fredofiospun memasuki hall, dengan diseret oleh Pak Catur, wah tali pengikat lehernya sempat lepas, mungkin tau kalo mau disembelih, tapi setelah dibisikin mo jadi hewan kurban Idul Adha, kambingnya mau.



Opiq, Tia, Ivan, dan Dian sudah siapmenyembelih kambing dengan bimbingan Pak Agung dan Pak Catur, lho yang mau menyembelih ada lima tapi kambingnya kan cuma satu, gimana nih? Tenang..tenang, ternyata setelah ditarik leher kambingnya panjang sekali jadi cukup untuk beberapa kali giliran simulasi.
Semua siswapun merasakan cara menyembelih, berikutnya adalah memotong daging qurban, kali ini yang dipotong adalah daging sungguhan yang dibawa masing-masing siswa dari rumah. Setelah dibagi sama rata dan dibungkus, para siswa membagikannya kepada warga sekolah Fredofios yang tinggal di ruang 1, ruang 2, ruang 3, ruang 4, dan ruang komputer. Di dalam ruang-ruang tersebut ada guru yang berperan menjadi penerima daging qurban.
Setelah pembagian selesai para siswa kembali ke Hall dan bercerita tentang kegiatan Idul Adha yang baru saja dilakukan.

Selesai kegiatan simulasi, Opiq, Tia dan Dian belajar komputer, sedangkan Ivan memasak dengan Bu Dewi dan Bu Della. Kali ini menunya adalah sate dengan bahan daging sapi hewan qurban, Pak Agung dan Pak Catur membantu membuat tempat pemanggangan dan membakar sate. Ivan terliahat senang sekali, dan kadang tidak sabaran untuk menaruh daging di tempat pemanggangan.
Setelah seluruh sate siap disajikan, Ivan mengambil piring, sendok, mengisi gelas-gelas dengan air aqua dan menata meja makan sendiri. Waaaah pintar, penataannya rapi.
Lalu lalu lalu..........nyaaaaaaaaaaam semua makan sate dengan lahap. (by Della&Dewi)


Tidak ada komentar: