Senin, 19 April 2010

PERAYAAN 7 TAHUN SEKOLAH LANJUTAN AUTIS FREDOFIOS DAN HARI AUTIS INTERNASIONAL DI OLD FRIENDS KAFE

PENTAS SENI DAN TALK SHOW

Minggu (18/4) semua siswa SLA Fredofios merayakan hari ulang tahun SLA Fredofios ke 7 dan Hari Autis Internasional bersama keluarga di Old Friends Kafe, Jl. Melon, Nologaten, Sleman Yogyakarta. SLA Fredofios diresmikan pada tanggal 3 April 2003, oleh GKR Hemas, 7 tahun yang lalu. Ir. H. Dikran Ar Rasyid Siregar selaku pendiri sekolah turut hadir bersama istri, Zubaidah Hasibuan, BSc dan putra mereka yang bernama Muhammad harun Arofiq Siregar (23th) murid pertama di SLA Fredofios. Namun sayang sekali, Ir. Bugi Rustamadji, MSc selaku Ketua Yayasan Autisma Nusantara, sebuah Yayasan yang menaungi sekolah dan juga selaku Kepala Sekolah, tidak turut hadir, begitu juga Ibu Ir. Sri Sudaryati, MS, istri beliau, yang sedianya menjadi pembicara dari Talk Show yang berjudul PERANAN IBU DALAM MENGHADAPI/MENANGANI PERILAKU ANAK/REMAJA AUTIS, dikarenakan ada acara keluarga yang tidak dapat ditinggalkan. Begitu juga OSi Novarga (24th) putra dari Bapak Bugi yang merupakan sahabat Muhammad Harun Arofiq Siregar (Opiq).
Namun, Mr. Fred Vrugteveen, konsultan pendidikan autis dari Belanda, dapat hadir dan menjadi pembicara Talk Show. Mr. Fred Frugteveen sudah 16 tahun tinggal di Indonesia dan malang melintang berkeliling Indonesia untuk membantu dan membimbing sekolah-sekolah khusus dan lembaga-lembaga terapi di Indonesia.

Old Friends Kafe, yang baru launching hari Rabu (14/4), terdiri dari 2 lantai, buka pada pukul 17.00 - 24.00 WIB dan buka khusus siang hari saat ada event tertentu. Kafe tersebut dapat digunakan untuk acara-acara seperti ulang tahun, rapat, arisan, talk show dan sebagainya. Dengan pemandangan area persawahan dan perkebunan, serta bahan bangunan bambu, dan interior bambu serta kayu, sangat terasa suasana pedesaan. Apalagi sambil menikmati kopi, teh, atau minuman segar yang tersedia disana, serta makanan-makanan seperti nasi goreng, pizza, spaghetti, dan masih banyak lagi makanan-makanan barat maupun oriental. Dilengkapi dengan panggung, alat musik dan sound system, para pengunjung disuguhi alunan musik dari band-band Jogja. Pagi itu, semua siswa, keuarga, teman-teman mahasiswa dari UGM, UNY, UII, USD, UST, berbaur merayakan hari ulang tahun SLA Fredofios di hibur oleh Band Akustik The Vincent, yang terdiri dari Gandung (vokal), Daniel (keyboard), Angga (bass) dan Samsul (gitar).

Agung Tri Yulianto, S.Pd selaku ketua panitia membuka acara tepat pukul 10.00, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pendiri Sekolah Ir. Dikran Ar Rasyid Siregar, lalu The Vincent membawakan lagu Jangan Menyerah, untuk memberi semangat para penyandang autis.
Opiq juga tidak mau kalah, ia memainkan keyboard didampingi Bapak Antonius Nugroho, S.Pd guru musik di SLA Fredofios. Setelah itu tayangan foto-foto kegiatan siswa dan keluarga selama 1 tahun diperlihatkan melalui screen.

Tari Membatik dibawakan oleh Mutia Dyah Listyowati, Dian Kartika Sari, Ivan Raditya Utama dan Darmayu Pratyakso. Tarian ini karya Bapak Catur Widiatmono, S.Sn. Selama latihan para siswa tersebut dibimbing oleh beliau serta dibantu oleh Dewi Retno Pertiwi, S.PSi. Darmayu Pratyakso juga membawakan tari Pencak Silat, kemudian disusul oleh Opiq yang unjuk bakat menebak hari tertentu. Salah satu peserta dari Fakultas Psikologi UST menanyakan hari tertentu dengan menybutkan tanggal, bulan dan tahun tertentu, dan Opiq dapat mengingat harinya dengan persis.

Kue Ulang Tahun bergambar gedung sekolah berwarna biru segera diletakkan di atas meja, The Vincentpun mengiringi dengan lagu Selamat Ulang Tahun. Semua siswa mendekat ke meja, bernyanyi bersama, meniup lilin, dan memotong kue bersama-sama. Hadir pula Natrio Catra Yososha, penyandang autis, yang saat ini kuliah di Fakultas Ilmu Budaya, jurusan Arkeologi, UGM. Osha begitu panggilannya, ikut melebur bersama para siswa di Fredofios. Osha saat ini kost di Bulaksumur, dekat Masjid Kampus UGM. Setelah itu acara dilanjutkan dengan Talk Show. Mr. Fred Vrugteveen mengatakan bahwa orangtua yang memiliki anak penyandang autis sangat berperan dalam perkembangan anak, terutama untuk mempersiapkan magang kerja, menuju kemandirian, seperti Osha yang mampu kuliah dan kost sendiri di Yogyakarta. Orangtua Osha berjuang demi kemajuan dan perkembangan Osha, sehingga dapat mengantar Osha sampai ke Perguruan Tinggi.

Tidak ada komentar: